- Judul : Sederhana
- Tema : perjuangan anak ingin sekolah
- Sinopsis
Seorang anak yang harus mencari nafkah untuk dirinya dan ibunya yang mengidap menyakit mental. Ia setiap hari pergi ke kebun tempat ia mencari uang, sepanjang perjalanan alam bertemu dengan orang orang dan pelajar yang akan menimba ilmu, terkadang Alam juga iri kepada para pelajar itu Alam berpikir mereka sangat beruntung tidak seperti dirinya jangankan sekolah untuk makan sehari hari aja susah. Alam sangat ingin belajar kesekolah tetapi saat mendengar percakapan seorang ibu dan anaknya ia berpikir kembali mungkin ini jalan hidupnya untuk membeli buku murah dan mulai belajar dirumah.
- Naskah
1. EXT. RUMAH ALAM– PAGI
Matahari baru saja terbit bersamaan dengan suara ayam berkokok. Suara ayam berkokok perlahan berganti dengan suara burung burung berkicau. Terdengar suara mangkuk diketuk berkali-kali.
2. EXT. DEPAN RUMAH ALAM – PAGI
Sebuah mangkuk yang diketuk berkali-kali dengan sendok yang kemudian membuat Ibu yang tadinya bermuka murung perlahan tertawa dengan tatapan kosong, mengenakan pakaian lusuh tak terawat. Alam tersenyum kemudian menaruh mangkuk yang tadi ia ketuk di dekat Ibu, lalu mengambil cangkul dan bergegas pergi meninggalkan rumah yang terbuat dari kayu. Anak tetangga sedang membantu ibu tetangga memungut botol bekas di sekitar rumah alam.
3. EXT. JALAN – PAGI
Alam berjalan menuju kebun tempat ia mencari uang, sepanjang perjalanan alam bertemu seorang wanita karir yang hendak bekerja, guru yang hendak mengajar, pelajar yang akan menimba ilmu, terkadang Alam juga iri kepada para pelajar itu Alam berpikir mereka sangat beruntung tidak seperti dirinya jangankan sekolah untuk makan sehari hari aja susah, dan Alam bertemu dengan para petani yang hendak ke sawah/kebun sama seperti dengan dirinya.
4. EXT. KEBUN– PAGI
Alam sedang mencangkul tanah yang akan ditanami pohon singkong itu karena nantinya akan dibuat keripik singkong. Pandangan Alam tertuju pada seorang ibu dan anak yang sedang melewati dirinya dan mendengar pembicaraan mereka.
Ibu : Di depan sekolah sana ada bazar buku murah siapa tau ada buku pembelajaran ya supaya kamu bisa belajar, maafkan ibu gak bisa membiayai kamu sekolah.
Sang anak hanya tersenyum dan melanjutkan perlajanan menuju depan sekolah.
Alam terpaku mendengar percakapan tersebut.
5. EXT. DEPAN SEKOLAH – SIANG
Sebuah sekolah dasar negeri. Murid-murid sekolah dasar berkeliaran di depan sekolah yang banyak penjual jajanan dan tentunya ada bazar buku.
MURID 1 : "Banyak sekali buku yang menarik dibaca".
Alam sampai didepan sekolah itu berniat ingin membeli buku pembelajaran supaya ia bisa belajar dirumah jika banyak waktu kosong.
MURID 2 : "Aku bingung mau membeli yang mana dulu"
Alam berjalan menuju tempat bazar buku itu diadakan.
Panitia Bazar : "Ayo beli dan baca ya bukunya".
Alam melihat bazar buku itu dikelilingi murid murid sekolah ia merasa iri tapi ia harus membeli buku untuk belajar dirumah. Alam menghampiri panitia bazarnya.
Panitia Bazar :" Ada yang bisa saya bantu?
Alam : "Saya ingin mencari buku untuk saya belajar dirumah.
Panitia bazar itu paham akan maksudnya sehingga ia memberikan beberapa buku dengan harga sangat murah, perlahan Alam tersenyum setelah mendapatkan buku itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar