Judul Film : Cahaya Surga
- Tema : Hijrah Sang Perindu Surga
- Sinopsis
Fadly seorang pelajar sma yang terlalu sering melihat ayah dan ibunya bertengkar. Dia masih labil, dengan lingkungan seperti itu sangat berdampak pada tingkah lakunya, dia jadi pemalas, malas untuk beribadah dan seakan tidak peduli dengan kondisi sekitarnya. Hingga perkataan dari teman kelasnya Wulan, menyentuh hatinya, membuatnya berpikir bahwa dialah yang bisa mengubah hidupnya, keluarganya, untuk sama-sama menjadi lebih baik dengan memulai mendekatkan diri kepada sang pencipta. Dengan sikap, ibadah serta komunikasi yang ditunjukkan pada kedua orang tuanya, perlahan tapi pasti hidupnya berubah, ayah dan ibunya tidak lagi bertengkar dan Fadly menjadi lebih baik dari segi agama juga sikap, membuatnya berpikir kembali, membuatnya tersadar akan adanya Surga, tempat yang seharusnya dia kembali.
- Naskah
1. INT. RUMAH FADLY – MALAM
Fadly terbangun dari tidur, dia keluar kamarnya saat mendengar pertengkaran ayah dan ibunya.
Ayah : "Kamu itu, lihat baju ini(melempar) tidak rapi sama sekali".
Ibu : "Ini sudah rapi!, kenapa aku selalu salah dimata mu".
Fadly : "Kalian itu kenapa sih? Selalu bertengkar, hal sepele, malu didengar tetangga".
Fadly keluar rumah dengan kekesalannya.
Kali kedua, Pecahan kaca, tangisan serta teriakkan terdengar dari ruang tengah, tempat biasa yang selalu jadi tempat pertengkaran. Fadly kesal melihat hal itu terus terulang, dia langsung masuk ke kamar, menutup pintu kamar dengan cukup keras. Dia duduk bersandar dipintu, dia memukul lututnya dan menundukkan kepalanya. Suara teriakkan dari ibunya terdengar sampai ke kamar, Fadly mengambil handphone serta headset diatas tempat tidur dan langsung memasangkan headset ketelinganya, dia menghela nafas, membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata.
2. INT. RUANG KELAS – SIANG
Pelajaran sudah berakhir, namun masih ada siswa yang berada di kelas. Adzan dzuhur berkumandang, tanda para lelaki untuk sholat dzuhur. Fadly masih di kelasnya tidak menghiraukan suara adzan itu, dia membaringkan tubuhnya didua kursi yang dia satukan. Wulan teman nya, duduk dikursi yang berjarak dua meja dari tempat Fadly, dia sibuk dengan laptopnya, namun dia menegur Fadly sambil sedikit berteriak mengetahui Fadly tak beranjak dari posisinya sekarang.
Wulan : "Fadly, Fadly!" (sambil melihat Fadly).
Fadly : "Eemm.."
Wulan : "Kamu gak sholat dzuhur apa?. Kemarin kemarin kamu juga gak sholat kan?, kamu tau kan, kalau meninggalkan solat itu dosa"
Fadlan : "Udah, diam bawel. Gue tau, gak usah ngurusin hidup gue".
Wafa : "Astagfiruloh".
Temannya yang lain hanya melihat dan menggelengkan kepala dengan sikap Fadly. Wulan memasukkan barang-barangnya ke dalam tas untuk solat dzuhur dan langsung pulang.
3. EXT. KORIDOR SEKOLAH – SIANG
Fadly duduk sambil memainkan games dihandphone-nya. Wulan melihat Fadly, namun melewatinya begitu saja. Fadly heran karena Wulan tak sama sekali menegurnya. Fadly memberhentikan permainannya dan mengejar Wulan. Fadly berbicara dengan Wulan sambil berjalan.
Fadly : "Tumben kamu gak negur lagi, ngingetin buat sholat".
Wulan : "Emang perlu ya saya ingetin tiap minggu?"
Fadly : "Cuma kamu yang selalu ngingetin aku, tapi kamu gak tahu kehidupanku seperti apa".
Wulan memberhentikan langkahnya,
Wulan : "Gimana pun hidup kamu, gak ada alasan untuk gak sholat. Karena sholatlah yang bisa merubah hidup. Kamulah yang bisa memulai untuk merubahnya dan satu lagi, kamu itu calon imam, kamu gak punya keinginan membawa keluarga kamu ke Surga?"
Fadly terdiam, Wulan meniggalkan Fadly dalam renungannya.
4. INT. RUMAH FADLY – SIANG
Fadly memasuki rumah, dia melihat pertengkaran lagi, ekspresi wajahnya langsung berubah datar, melihat pertengkaran seperti tak berujung. Dia menuju kamar dan kembali lagi ke ruang tengah tempat pertengkaran itu terjadi sambil membawa sejadah. Fadly sholat di ruang itu, kedua orang tuanya melihat, mereka heran, berhenti. Ibunya pergi menuju kamar dan ayahnya keluar rumah. Setelah sholat, Fadly mengusap wajahnya, dia merasa nyaman, ada kenyamanan didadanya. Ayahnya pulang ke rumah, dilihatnya Fadly sedang mengaji diruang tengah, ruang yang sering menjadi tempat pertengkaran. Ayahnya membenarkan kera bajunya dan duduk disofa. Fadly melihat ayahnya dan menyelesaikan bacaannya. Dia duduk, mencoba berbicara dengan ayahnya. Fadly juga berbicara dengan ibunya yang saat itu ada didapur, layaknya anak dan orang tua.
5. EXT. TAMAN SEKOLAH – PAGI
Jalanan dengan pepohonan menyertainya terlihat indah bagi Fadly, udara berhembus begitu sejuk, menatap langit sambil tersenyum.
6. INT. RUMAH FADLY – MALAM
Ibu Fadly menyiapkan makanan dimeja, Fadly dan ayahnya duduk dikursi meja makan. Terasa sudah lama, terasa sedikit canggung dengan kondisi itu. Fadly memberikan isyarat dengan memegang pundak ayahnya sambil menganggukkan kepala setelah selesai makan. Mereka membentangkan sejadah diruang tengah, Fadly tersenyum, mereka sholat bersama.
7. INT. RUANG KELAS – SIANG
Pelajaran selesai, Fadly langsung bergegas ke luar kelas, namun salah satu temannya bertanya,
Teman kelas : "Mau kemana?"
Fadly : "Ke Masjidlah"
Fadly langsung melirik Wulan yang sedang duduk di kursinya, Wulan menyadari itu, dia heran, namun tersenyum saat Fadly berlalu pergi.
8. EXT. AREA MASJID SEKOLAH – SIANG
Fadly mengambil wudhu dan sholat di masjid.
FADLY (V.O)
Bila aku diizinkan, aku ingin pergi ke dua tempat, Mekkah dan Surga, aku ingin mencintai-Mu sebenar-benarnya cinta, aku ingin bertemu dan kembali ke Surga, tempat yang seharusnya aku kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar